Tak terasa waktu sungguh berlalu sangat cepat sekali. Natal yang dinanti-nantikan akhirnya datang lewat juga. Suasana natal makin tak terasa dari tahun ke tahun. Yang ada hanyalah kesesakan di beberapa pusat perbelanjaan saja. Tak ada yang special di natal tahun ini. Rasanya natal semakin tidak menyenangkan dari tahun ke tahun. I am just home alone. Awalnya pengen pergi nonton, tapi film yang ditayangkan di studio 21 masih tetap film itu itu aja. Tadi sore juga ketika pengen pergi beli beberapa dvd utk menemani malamku, ternyata apesnya toko dvd pun tutup pula.

20 Desember 2009

Pagi2 aku bangun dan bersiap2 utk melakukan perjalanan ke Pulau Temajo utk melewati liburan bersama beberapa teman2. Kami semua berjumlah 11 orang. Banyak hal yang kami lewati bersama di pulau tersebut. Mulai dari beres2 villa, main di pantai, berenang bersama, masak dan makan bersama, menelusuri pantai bersama, bermain bersama, dll. Rasanya benar-benar sungguh asyik sekali. Walaupun beberapa diantara kami baru saling mengenal tapi tetap aja kami dengan cepat menjadi akrab. Malamnya kami bermain bersama hingga larut malam. Setelah semuanya tertidur, aku kembali terbangun. Suasana malam yang hening ditemani suara desiran ombak yang sekali2 benar2 membuat suasana menjadi sangat romantis. Aku berpikir… ah… seandainya dia ada di sisiku saat itu dan menemaniku. Namun semua itu tak mungkin terjadi lagi. Sunggu alam itu sangat luas sekali. Sayang sekali malam itu mendung dan tak berbintang, kalau nga pasti suasananya bisa lebih indah lagi.

Keesokan harinya tgl 21 Desember, kami masih bermain bersama di pantai. Berenang di pantai selalu mengasyikan. Bisa merasakan bersatu dengan alam adalah satu hal yang sangat indah sekali.

Kami pulang ke Sungai Kunyit sekitar pukul 11 siang lalu kami sama2 berangkat ke singkawang. Setelah makan siang, awalnya kami ingin pergi ke Rindu Alam utk menikmati pemandangan alam, tapi karena jalanan tanjakannya terlalu tajam akhirnya kami pun beralih menikmati sunset di pantai Sinka. Di Pulau Simping (Pulau terkecil yang pernah tercatat oleh PBB), kami berfoto2 dan menikmati sunset bersama. Aku melihat ke lautan yang luas selalu memberiku inspirasi tersendiri. Ah… aku merasa betapa kecilnya diriku di bandingkan lautan luas yang tak bertepi. Aku bahkan kalah oleh sebuah batu karang yang ga tahu sudah berapa ratus tahun di sana diterpa oleh ombak tapi tetap tak bergeming. Aku pikir aku harus belajar lebih tegar seperti batu karang tersebut untuk menjadi lebih kuat menerima segala terjangan masalah kehidupan.

Melihat ombak pantai selalu membuatku terkenang akan banyak hal. Terkenang akan papa yang dulu harus bekerja keras di atas kapal menerima hantaman ombak demi kami sekeluarga bisa punya cukup nasi makan, demi aku bisa sekolah dan belajar. Ah… papa adalah sosok pahlawan terbesar dalam hidupku. Karena beliaulah ada aku yang hari ini.

Suasana sore itu sungguh indah sekali. Betapa inginnya aku membawa Papa, Mama dan Huishan utk menikmati suasana seperti sore itu. Rasanya sangat rindu pada papa dan mama ku. Rasanya juga sangat rindu pada Huishan ku.

Malam itu sebagian dari kami pulang ke Pontianak, sementara aku dan 4 orng teman lainya melanjutkan perjalanan dan bermalam di Singkawang.

Rabu, 23 Desember kami berlima pergi ke Pemangkat. Aku sempat singgah sebentar di rumah MiaoDan sebentar.

Di Pemangkat kami main ke kelenteng dan pantai Tanjung Datuk. Sebenarnya setelah itu kami masih ingin naik ke Puncak Rindu Alam, tapi berhubung cuaca yang tak mendukung, akhirnya kami pun pulang ke Pontianak. Malam itu setelah makan dan mandi, kami pergi nonton film New Moon. Benar2 hari yang padat.

Menonton film adalah salah satu hobby yang paling kusukai. Tak ada hiburan yang lebihg mengasyikan di Pontianak selain menonton. Keesokan hari nya pun tak ada yang special, aku hny dirumah aja melanjutkan kerjaanku yang tertunda. Malamnya kembali aku, Amin fy dan Anong pergi menonton film AVATAR. Sungguh kisah yang hebat.

Tgl 23 berlalu, tgl 24 pun berlalu, natal tiba dan akhirnya hari ini tgl 25 berlalu juga. Ah… semuanya sungguh sangat cepat sekali. Teringat beberapa waktu yang lalu aku pernah menonton film animasi "UP" yang bercerita tentang kisah petulangan Mr. Fredrickson. Film itu adalah salah satu film animasi terbaik yang pernah ku tonton. Ceritanya sarat dengan makna kehidupan. Film tersebut menceritakan tentang Carl Fredrickson muda yang bertemu dengan seorang gadis petualang bernama Ellie. Mereka berdua sama2 memimpikan utk pergi ke Air Terjun Surga di Amerika Selatan. Mereka tumbuh dewasa, menikah dan hidup bahagia bersama. 70 tahun berlalu, Ellie telah meninggal. Carl terkenang kembali akan janjinya pada Ellie. Ketika Mr. Fredrickson akan dipindahkan ke panti jompo, dia membuat sebuah kejuatan dengan menerbangkan rumahnya dengan balon gas. Secara tak sengaja seorang anak kecil berusia 8 tahun yang bernama Russell ikut terbang bersamanya, lalu dimulailah petualangan yang sangat menarik. Di akhir cerita, akhirnya Mr. Fredrickson menyadari bahwa kebahagiaan adalah ketika kita bisa menikmati setiap detik hidup kita, karena sesungguhnya waktu itu berlalu begitu cepat.

Aku sungguh berharap setelah Natal tahun ini berlalu, tidak ada lagi natal kelabu dalam hidupku, aku akan bangkit dan menikmati setiap detik hidupku. Karena sesungguh walau apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah sangat indah. Manusia datang dan pergi, waktu berlalu begitu cepat, semuanya bagaikan mimpi saja. Teringat dua tahun yang lalu aku masih di Jakarta menemaninya di rumah sakit, tapi kini dua tahun berlalu. Apakah aku akan tetap terlarut dalam kesedihan atau akan bangkit dan menikmati setiap detik sisa hidupku?