Tahun 208 Masehi, CaoCao dari Negara Wei memimpin 800.000 pasukan tentara (versi lain mengatakan hanya 200.000 pasukan tentara) mengalahkan pasukan LiuBei. Setelah itu CaoCao bermanuver ke arah Negara Wu. Pemimpin Wu, SunQuan beraliansi dengan LiuBei untuk bersama menghadapi serangan dari Cao Cao.

LiuBei mengutus ZhuGeLiang sebagai wakilnya di Negara Wu. Pejabat Militer tertinggi Negara Wu, ZhouYu melihat bahwa dalam banyak hal ZhuGeLiang sangat melebihi dirinya, sehingga ia menjadi sangat iri terhadap ZhuGeLiang. ZhouYu terus memikirkan cara untuk membunuh ZhuGeLiang.

Pada suatu hari, ZhouYu mendapatkan satu ide. Dia meminta ZhuGeLiang untuk menyiapkan 100.000 batang anak panah dalam waktu 10 hari. ZhuGeLiang langsung menyetujuinya, bahkan menandatangi sumpah militer akan menyerahkan sejumlah 100.000 batang anak panah dalam waktu 3 hari. ZhouYu merasa sangat gembira karena berpikir dengan demikian dia bisa segera melenyapkan ZhuGeLiang.

ZhuGeLiang meminta temannya LuSu untuk membantu menyiapkan 20 buah perahu, di atas setiap perahu di isi penuh dengan orang-orangan rumput. Pada tengah malam hari ke 3, ZhuGeLiang mengajak LuSu untuk berlayar bersama. Ia memerintahkan untuk mengarahkan perahu ke arah utara dimana pasukan CaoCao berada. Pada saat itu di atas sungai ChangJiang kabut sangat tebal sehingga tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depannya. Ketika ke 20 perahu tersebut mendekat ke arah pasukan CaoCao, ZhuGeliang memerintahkan pasukan yang ikut bersamanya untuk berteriak dan memukul tambur perang.

Pasukan CaoCao yang mendengar suara tambur perang takut akan adanya jebakan dari pihak musuh, tidak berani mendekat, mereka mulai melepaskan anak panah ke arah sumber suara. ZhuGeLiang dengan santainya malah minum arak bersama LuSu di dalam perahu. Setelah kabut mulai berkurang, ZhuGeLiang segera memerintahkan pasukannya untuk mundur. Pada saat itu di setiap perahunya telah tertancap sekitar 5.000 hingga 6.000 batang anak panah, totalnya lebih dari 10.000 batang anak panah. ZhuGeLiang berkata pada LuSu : "10.000 batang anak panah akhirnya bisa terselesaikan tepat waktu." LuSu kagum sekali pada ZhuGeLiang, bertanya: "bagaimana Anda bisa menduga akan ada kabut tebal?" ZhuGeLiang menjawab: "sebagai seorang jendral yang baik harus menguasai ilmu perbintangan, geografi, geofisika, ramalan cuaca, dll. Saya tiga hari yang lalu telah memperhitungkan akan adanya kabut. ZhouYu menginginkan saya membuat 10.000 batang anak panah sementara semua bahan bakunya disembunyikan, bukankah ini jelas-jelas ingin membunuhku?" Ketika Zhou Yu mengetahui hal ini, dia langsung berkata: "ZhuGeLiang benar-benar luar biasa, saya benar-benar bukan tandingannya."

Sering kali kita akan menemui banyak rintangan yang menghalangi kita dalam perjalanan menuju kesuksesan hidup. Namun demikian apakah kita harus menyerah pada semua rintangan yang ada? ZhuGeLiang tidak menyerah ketika mengetahui semua bahan baku untuk membuat anak panah telah disembunyikan, tapi sebaliknya ia bisa tetap tenang dan mencari jalan keluar dengan segala ilmu yang pernah dipelajarinya.

Banyak motivasi yang telah kita dengar, banyak buku yang telah kita baca, banyak ilmu yang telah kita pelajari, tetapi ketika kita menemui masalah apakah kita bisa duduk tenang memikirkannya dengan kepala dingin untuk mencari jalan keluarnya? Apakah kita lantas putus asa dan menyerah pada keadaan? Saya percaya setiap orang sukses pasti pernah melewati masa-masa sulit, tapi mereka semua bisa menenangkan diri dan mengali potensi yang ada di dalam diri mereka untuk menghadapi semua itu sampai akhirnya mencapai puncak kehidupan yang sukses.