Tak terasa sudah sekian lama tidak menulis pengalaman pribadi. Sungguh waktu berlalu sangat cepat sekali. Tak terasa kini tahun 2010 yang kemarin baru di sambut dengan heboh telah memasuki bulan Maret. Begitu juga dengan Imlek yang dinanti-nantikan selama ini juga telah berlalu. Satu hal yang patut kita pertanyakan apakah seiring dengan berlalunya waktu, apakah kita menjadi semakin baik dalam memanage hidup kita? Adakah hal bermakna yang telah kita isi dalam hidup ini.

Banyak sekali pengalaman menarik yang terjadi pada diriku selama dua bulan terakhir ini. Saat-saat berbincang bersama Pdt. Jimmin Tanaka adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga yang kudapatkan di awal tahun 2010.

Tidak seperti Pandita yang lainnya, beliau punya visi dan misi yang sangat jauh untuk perkembangan masa depan Wadah MiLeDaDao di Indonesia. Dari beliau juga pula aku mendapat inspirasi utk mengganti jam kerja malamku dengan jam kerja di pagi hari. Kini berkat beliau juga aku kembali olahraga secara teratur di pagi hari dan tidur lebih awal di malam hari. Menggantikan kerja di malam hari ke pagi hari ternyata asyik juga. Hidup juga jadi lebih sehat.

Visi dan Misi beliau sangat jauh ke depan dan sangat menginspirasi diriku. Meskipun sampai saat ini aku masih dalam pencarian jati diri, namun aku kini mulai mengerti apa yang ingin ku kerjakan dalam hidup yang singkat ini. Banyak orang yang hidup dalam gemilangan harta, namun apakah mereka hidup bahagia? Apa yang telah disumbangkan oleh mereka untuk umat manusia? Satu kenyataan hidup adalah kebanyakan orang setelah kaya dan sukses dalam keuangan malah menjadi gagal dalam hidup. Mereka menjadi pelit dan tak berani memberikan sumbangan utk masyarakat. Bill Gates dan Warren Buffet merupakan manusia sukses yang patut dicontoh oleh kita semua. Setelah mereka meraih kesuksesan yang luar biasa dalam keuangan, kini mereka menyumbangkan harta mereka untuk yayasan kemanusiaan Bill Gates and Melinda Foundation.

Kita memang tidak bisa memberikan yang terbaik di semua bidang, tapi minimal kita bisa memberikan yang terbaik di bidang kita. Pdt. Jimmin memberikan aku banyak cd dan buku tentang dunia pendidikan. Beliau sangat berharap aku bisa memberikan kontribusi pada dunia melalui usaha pendidikan mandarin yang sedang kurintis saat ini. Karena mungkin aku tidak bisa memberikan banyak hal di bidang lain, tapi minimal aku bisa memberikan yang terbaik yang bisa kuberikan di dalam perubahan metode pengajaran Mandarin.

Pengalaman selama di Pekanbaru juga tak kalah menarik. Banyak yang bisa aku jadikan sebagai pelajaran hidup selama aku berada di Pekanbaru.

Sewaktu makan bersama LiangYin Fy, Tinia, dkk merupakan kesan yang tak terlupakan. Satu hal yang kupelajari dari LiangYin Fy malam itu adalah tentang hubungan manusia antara seorang senior dan junior. Dalam kehidupan pembinaan, terkadang kita sebagai seorang senior, kita harus bisa mengerti bahwa junior kita bisa tumbuh besar dan mengetahui banyak hal, bahkan mungkin menjadi lebih tahu dari diri kita. Tapi ada satu pengaruh psikologis dalam diri setiap manusia yaitu harga diri yang terlalu tinggi sehingga kita enggan mengakui bahwa junior kita ternyata telah tahu lebih banyak dari kita. Dan yang parahnya lagi yaitu ketika junior telah merasa tahu lebih banyak dari seniornya, dia malah menjadi sombong dan merasa sudah sangat hebat. Inilah yang bisa membuat kita tidak berkembang dalam hidup ini. Hal ini sama seperti kasus di bawah ini. Beberapa waktu yang lalu, aku sempat bertanya pada seorang siswa-ku yang telah berkeluarga dan telah berumur sekitar 40 tahun. Apakah mama dia masih tetap menganggap dia seperti anak kecil, masih suka memberikan nasehat2 yang diberikan sekian puluh tahun yang lalu? Ternyata benar, emang demikianlah perilaku orang tua kita, walaupun kita telah dewasa, ternyata orang tua kita tetap saja masih menganggap kita ini anak kecil yang harus diatur. Padahal sesungguhnya sudah tidak lagi.

So dari kedua kasus di atas, aku belajar bahwa dalam hidup ini kita harus senantiasa mawas diri dan terus mengupdate diri kita supaya tidak ketinggalan dari junior kita, begitu juga bila kita menemui bahwa junior kita ternyata telah jauh lebih di atas kita, sudah saat nya kita instropeksi diri dan bukannya malah iri dan terus merasa diri sendiri lebih hebat, sebaliknya kita malah harus belajar dari junior kita. Sama hal nya seperti Confucius pernah belajar dari anak kecil.

Kenangan bersama Hu ShuangShuang dan teman2 lainnya selama berada di Pekanbaru juga merupakan kenangan yang tak terlupakan.

Selama perjalanan ke Bagansiapiapi aku juga belajar satu hal dari Ale yang selalu memberi muka pada orang yang jelas2 telah melakukan kesalahan. Ale sungguh satu insane yang luar biasa, hanya sayangnya belum terasah saja. Banyak hal yang kupelajari dari dia selama kebersamaan kami di Bagansiapiapi. Dia selalu bisa menjaga harga diri orang lain walaupun orang lain jelas2 telah bersalah, bisa berpura2 hanya demi utk memberikan kebahagiaan pada orang lain, membiarkan orang lain menertawakan dia, padahal kalau menurut aku, yang seharusnya ditertawakan adalah orang lain yang hidup dalam ketidaktahuannya.

Pengalaman selama di Jakarta juga tak kalah menariknya. Makan bersama ko Bianto (Warner Bross) di Loving Hut sungguh memberikan kesan tersendiri. Sungguh salut pada Supreme Master Ching Hai dalam semangat juangnya berkampanye vegetarian di seluruh dunia.

Minum teh China sambil bercerita tentang kehidupan bersama xiongdi-ku Asiong adalah hal yang paling menarik. Selalu ada banyak hal yang bisa kami sharing bersama tentang kehidupan, visi misi, strategi perang, dll.

Pulang kembali ke Pontianak dan memulai hidup baru lagi, strategi baru. Aku melakukan perubahan marketing dalam pemasaran lembaga pendidikan mandarin yang sedang kurintis saat ini. Dengan strategi New Wave Marketing dari Hermawan Kartajaya dan Marketing Revolution dari Tung Desem Waringin, dalam satu minggu terakhir ini jumlah siswa yang mendaftar di lembaga ku naik 200%. Ku berharap semoga semua ini bisa dipertahankan. Sekarang tinggal bagaimana caranya membuat semua siswa tetap bertahan di lembaga ini. Selain itu masih tetap harus berjuang menemukan strategi baru dalam mengembangkan perusahaan.

Jia you and keep fighting terus. Tujuan telah jelas, tinggal berusaha untuk meraihnya saja. Be the best always.