Tak terasa 5 hari berlalu di tahun 2010 ini. Ini adalah hari kedua ku kembali melanjutkan aktivitas harian-ku setelah liburan panjang di akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010.

Banyak hal yang berlalu selama liburan di Sintang dan Sanggau kemarin.

Flash back di akhir tahun adalah hal yang moment yang paling penting dalam satu tahun kehidupan. Banyak hal yang berlalu selama tahun 2009. Boleh di bilang terhitung sejak tahun 2009 aku mulai bangkit sedikit demi sedikit dari keterpurukan selama ini, walaupun sampai saat ini masih belum 100% bangkit, tapi ku berharap di tahun 2010 ini akan menjadi tahun yang lebih baik lagi, tahun yang penuh dengan kesuksesan, pengharapan dan perjuangan. Semoga di tahun 2010 ini aku bisa berjuang lebih keras lagi utk mewujudkan segala impianku.

1 January

Di hari pertama tahun 2010, pagi2 aku telah bangun utk pergi ke Sanggau bersama bbrp teman di Sintang dengan menggunakan sepeda motor. Jarak Sintang – Sanggau lebih kurang 145 km. Berbalap dengan kecepatan tinggi emang selalu memacu adrenalin ku naik. Jujur hobby ku yang satu ini emang sangat sulit di tinggalkan.

Di Pancur Aji kami bermain di bawah air terjun. Ketika kami sampai di Riam Macan, ada larangan utk mandi di bawah air terjun. Ada sedikit rasa kecewa. Walau demikian, kami cukup puas mandi air terjun di Pancur Aji. Bisa bersatu dengan alam selalu merupakan hal terindah yang kurasakan selama ini. Betapa indah dan besarnya kekuatan alam selalu memberiku inspirasi dalam menjalani hidup ini.

2 January – Hari Parinibbana Hao Ci Da Di

Tak ada yang special di hari ini. Tak banyak aktifitas yang kulakukan sepanjang hari selain sembayang ke vihara aja. Malam harinya sebenarnya aku tak ingin memberi sharing dharma dengan umat2 lagi, namun atas desakan bbrp umat akhirnya aku memutuskan utk naik ke mimbar ceramah juga utk sekedar sharing sedikit dharma dengan umat2 selama 20 menit.

Hidup dalam pembinaan zaman sekarang ini emang sudah sangat berbeda dengan zaman dahulu kala. Sudah bukan zaman-nya lagi seorang Pembina meninggalkan keluarga, bisnis dan segalanya utk pergi bertapa di gunung-gunung lagi. Atas Rahmat Kasih Tuhan, pembinaan jaman kini menjadi begitu gampangnya, semuanya hnyalah sebuah konteks pikiran saja. Yang Arya Hao Ci Da Di mengajarkan Zhen Kong Miao You (真空妙有) yang kurasa merupakan inti dari pembinaan yang sesungguhnya. Di dalam kekosongan yang sejati terdapat aku yang sejati, begitu juga di dalam aku sejati terdapat kosong yang sejati. Semuanya bukan ada juga bukan tiada. Dalam "ada" aku tidak tercekat oleh konsep "kosong", begitu juga dalam "kosong" aku sejati tidak terikat oleh konsep "ada".

Membina zaman sekarang ini adalah ketika kita bisa menyadari konsep Berjuang Setiap Detik (分秒必争) utk menjalankan KeTuhanan. Karena sesungguhnya hidup ini adalah anugrah, hidup ini adalah berkah dan titipan dari Tuhan. Oleh karenanya jangan pernah kita menyianyiakan setiap waktu kita walau hanya sedetik pun juga, karena itu semua mutlak adalah milik-Nya. Alangkah berdosanya kita apabila kita menyianyiakan waktu kita utk melakukan segala sesuatu yang tidak bermanfaat dalam hidup kita. Isilah hidup kita dengan hal yang bermakna. Jadilah yang terbaik dalam hidup ini sesuai dengan bidang kita. Karena segala sesuatu yang terbaik dalam hidup kita akan kita kontribusikan pada umat manusia. Apabila kita seorang businessman, jadi lah pebisnis yang hebat luar biasa, sehingga segala keuntungan materi yang kita dapatkan bisa kita sumbangkan utk misi perdamaian, misi penyempurnaan triloka. Begitu juga jika kita seorang pelajar, belajarlah yang baik sehingga ilmu yang kita dapatkan dapat kita aplikasikan dalam hidup ini utk membawa kebaikan pada umat manusia. Begitu juga dengan bidang2 lainnya, karena setiap manusia mempunyai bidangnya masing2, jadi lakukanlah selalu yang terbaik yang bisa kita lakukan dalam bidang yang sedang kita geluti, dan berikanlah sumbangan yang terbaik pada umat manusia sesuai dengan bidang yang kita geluti, demikianlah yang kusampaikan pada umat2 malam itu.

3 January

Hari ini tepat 2 tahun (hitungan kalender lunar) kepergian Huishan dari hidupku. Tak terasa waktu sungguh berlalu dengan sangat cepat sekali. Pagi sekitar jam 9.30 aku pergi ke makam nya sendirian dan duduk di sana selama satu jam-an. Kali ini emosiku walau agak bergejolak, namum ku merasakan aku semakin stabil dari waktu ke waktu. Aku sudah lebih bisa menerima kenyataan hidup yang sedang terjadi. Banyak hal yang kurenungkan selama di sana. Betapa rapuhnya hidup ini, betapa singkatnya hidup ini. Apa yang sesungguhnya ku kejar dalam hidup ini? Aku akan mengejar segala yang terbaik yang bisa kulakukan utk kudedikasikan pada umat manusia. Supaya dalam hidupku yang singkat ini aku tidak menyesalinya ketika aku pergi nanti.

Aku berjanji pada Huishan, tahun ini aku akan berjuang lebih keras lagi dan akan sepenuhnya bangkit dari segala keterpurukanku selama ini. Ku akan berjuang utk meraih kembali segala cita-cita kami berdua dulu yang belum sempat terwujud. Aku akan pergi meninggalkan Sintang untuk waktu yang cukup lama, mungkin aku tidak bisa mengunjunginya lagi untuk kurun waktu yang lama, tapi aku berjanji akan kembali lagi kelak.

Selamat tinggal kasihku yang tercinta. Aku akan pergi jauh untuk berjuang dan mewujudkan segala cita2 kita selama ini. Senyummu akan selalu menyertai perjuanganku. Air mata berlinang tak terasa olehku. Kasih sayangku selamanya akan milikmu seorang. Nantikanlah kepulanganku kelak.

Setelah pamit dari Huishan, aku pun ke vihara lagi utk berdoa lagi utk Huishan. Setelah itu kembali aku ke toko Hery utk bermain catur bersamanya. Main catur xiangqi emang selalu mengasyikan bagi diriku. Sebenarnya aku sudah ingin mengalah utk permainan itu, tapi entah kenapa tetap aja aku tak bisa menahan diri utk memenangkan permainan tersebut. Entah kenapa ada rasa menyesal juga setelah memenangkan bbrp kali permainan. Aku rasa aku perlu belajar utk mengalah dan merendahkan diri utk membuat orng lain menjadi lebih senang dan menjaga harga diri orang lain.

Malam itu juga aku berangkat pulang ke Pontianak. Tidak seperti biasanya, sepanjang perjalanan aku tidur pulas. Baru sampai di sekitar Sungai Pinyuh aku terbangun dan merenungi hidup. Perjalanan Sintang – Pontianak emang selalu punya kesan yang mendalam terhadap diriku. Pohon2 yang berjejer di sepanjang kiri kanan jalan emang selalu member suasana damai.

4 January

Hari pertama aku kembali melakukan aktivitas. Hari yang penuh kesibukan, mulai dari beres2 rumah sampai membalas email yang sudah bertumpuk sampai ratusan.

Hari ini kumulai dengan sebuah semangat dalam jiwaku. Ku ingin berjuang lebih keras lagi dalam menjalani hidup baru. Tahun ini akan menjadi tahun yang penuh dengan peluang, harapan dan kesuksesan.

Jia you!